KLANA
GUNUNGSARI DAN PATRAJAYA SIMBOL KEHRMONISAN DUA INSAN MANUSIA.
Pertunjukan wayang topeng di wilayah
Malang, peran Klana Gunungsari dan Patrajaya merupakan dua peran yang
mencerminkan sepasang insan manusia dari tingkatan sosial yang berbeda tetapi
mempunyai hubungan yang harmonis.
Topeng Klana Gunungsari adalah
seorang satriya putra raja Kerajaan Jenggala Manik yang digambarkan dalam wajah
berwarna putih, berekspresi ceria.
Topeng Patrajaya adalah seorang abdi
yang dengan setianya mendampingi Klana Gunungsari dalam berbagai keadaan suka
maupun duka. Topeng Patrajaya digambarkan dalam wajah berwarna putih
dengan motif ukiran yang sangat sederhana, mulut bagian bawah ditiadakan
sehingga pada waktu penari mengenakan topeng ini maka mulut bagian bawah (dagu
asli) penari nampak.
Pola penyajian Klana
Gunungsari-Patrajaya diawali dengan penampilan Patrajaya kemudian baru diikuti
oleh Klana Gunungsari.
Ragam gerak tari Patrajaya
bermotifkan sederhana, lucu, mendekati gerak-gerik keseharian dan diiringi
gending gecul (lucu) dan ceria, misalnya gending ijo-ijo.
Ragam gerak tari Klana Gunungsari
sudah terpola secara koreografis dan diiringi dengan gending Pedhat. Beberapa gerak tari Klana Gunungsari antara
lain : bukak keber - nyirig - medar malang - kencak - marakseba - gobesan.
Pada saat musik iringan berganti dengan gending Kaloirig beberapa ragam gerak tari bermotifkan kehidupan
alam lingkungan antara lain: biyada mususi - leg-leg - tikus ngungak salang -
merak keder - miyak glagah.
Seluruh peran dalam wayang topeng di
wilayah Malang ini tidak ada yang bicara kecuali Patrajaya, topeng-topeng yang
lain dialognya dilakukan oleh sang Dalang.
Dalam dialog antara Klana Gunungsari
dengan Patrajaya tersirat gambaran tentang keharmonisan komunikasi antara raja
dan masyarakatnya.
Berbagai penelitian menginformasikan
bahwa dalam buku Pararaton yang ditulis pada abad XIII meneriterakan bahwa pada
pemerintahan Hayam Wuruk, Hayam Wuruk menarikan Klana Gunungsari untuk dapat
berdekatan dengan masyarakat, untuk menginformasikan hal penting dari kerajaan
maupun memberikan tauladan.
Dalam berbagai situasi Patrajaya sering
memberikan nasehat, mengingatkan maupun memberikan masukan tentang apa yang
sebaiknya dilakukan oleh Klana Gunungsari dalam menghadapi permasalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar