3 Tarian Khas Kraton Yogyakarta
3 Tarian Keraton Jogjakarta Tari Golek Ayun-ayun Menonton pertunjukan tari di Keraton Jogjakarta seakan mampu menghipnotis para penontonnya. Selama 2 jam penonton dengan sukarela duduk diam terhipnotis di kursi masing-masing. Salah satu tarian yang dipertunjukkan adalah Tari Golek Ayun-ayun yang merupakan salah satu ciptaan (Alm) KRT Sasmita Dipura (Romo Sas). Tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya dibawakan oleh dua orang penari. Gerakannya sangat lembut dan penuh makna. seolah sang penari sedang bersolek. Gerakan yang lain juga memperlihatkan seolah ia tengah menyulam. Balutan baju beludru hitam serasi dipadankan dengan bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah muda tambah mempercantik penampilan sang penari Tarian ini dapat disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal) Sri Manganti, Keraton Jogjakarta dari pukul 10wib sampai dengan 12wib. Biasanya ada tiga jenis tarian yang ditampilkan. Tari Golek Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati dan Sendratari Arjuna Wiwaha. Video Tari Golek Ayun-ayun bisa dilihat disini http://youtu.be/aoOW_mB0Af4 Tari Beksan Srikandi Suradewati Tarian kedua yang dipertunjukkan adalah Tari Beksan Srikandi Suradewati. Tari Beksan ini menceritakan tentang peperangan Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandhi yang diambil dari serat Mahabaratha. Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh kakaknya untuk melamarkan Dewi Siti Sendari untuknya. Pada kenyataannya Dewi Siti Sendari telah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan seperti ini, Suradewati tetap memaksa menyunting Dewi Siti Sendari, maka terjadilah perseteruan antara Suradewati melawan Dewi Srikandhi, yang membela Raden Abimanyu. Dalam peperangan, ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya. Video tentang tari Beksan Srikandi Suradewati ini bisa disaksikan disinip://youtu.be/9HBX0OUbY2c Tari Arjuna Wiwaha Tiga tarian diatas sepertinya memiliki kharisma yang mampu membuat para penonton duduk manis selama pertunjukkan. Kalau berkesempatan ke Jogjakarta jangan lupa mampir ke Keraton Jogjakarta untuk melihat tiga tarian ini setiap hari Minggu mulai pukul 10.00wib sampai dengan 12.00wib. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai dan melestarikan budaya bangsa?"Jogjakarta, 25 September 2011" Tarian ini menceritakan ketika Arjuna yang bertapa di Indrakila mengalami berbagai macam godaan. Ia diuji oleh para Dewa dengan mengirim tujuh orang bidadari yang diperintahkan untuk menggoda Arjuna agar gagal dalam pertapaannya. Namun karena keteguhan hatinya, para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang Brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah Batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah oleh para Dewa dengan diperbolehkan mengawini tujuh bidadari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar