Topeng Gethak Tari Pembuka Ludruk Sandur
15 Desember 2013 pukul 13:26
Sebagaimana kesenian Topeng Dalang Madura yang cukup populer dikalangan masyarakat, Tari Topeng Gethak adalah salah satu bentuk seni tradisi kesenianmasyarakat Madura, yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di Kabupaten Pamekasan – Pulau Madura. Pada mulanya tari topeng Gethak tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan kesenian Ludruk Sandur itu sendiri.
Sebagaimana kesenian Topeng Dalang Madura yang cukup populer dikalangan masyarakat, Tari Topeng Gethak adalah salah satu bentuk seni tradisi kesenianmasyarakat Madura, yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di Kabupaten Pamekasan – Pulau Madura. Pada mulanya tari topeng Gethak tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan kesenian Ludruk Sandur itu sendiri.
Kesenian Sandhur atau ludruk Sandhur ialah seni pentas semacam bentuk tonil yang pernah berkembang serta diminati oleh masyarakat Pamekasan , khususnya dikalanganmasyarakat pedesaan. Hampir semua pelosok di Kabupaten Pamekasan mengenal kesenian Sandhur dan menjadikan salah satu jenis hiburan rakyat. Hal ini dapat dibuktikan dari keberadaan pertunjukan seni Sandhur pada setiap peristiwa pesta perkawinan, khitanan atau bentuk hajatan lainnya, kesenian Sandhur menjadi tanggapan sebagai bentuk bukan sekedar hiburan, juga dalam usaha masyarakat melestarikan tradisi yang diminati masyarakat setempat.
Dalam pertunjukan Kesenian Sandhur, terdiri dari 4 macam sajian kesenian yang membentuk satu reportoar penyajian yaitu Pajuan (andhongan), Tarian Rondhing, Tari Topeng Klonoan/Getak, dan seni portunjukan Ludruk Sandhur, yang menjadi sajian utama dari kesenian sajian pertnjukan. Sandhur digelar dalam bentu cerita semalam suntuk. Sedang Tari Topeng Getak merupakan salah satu tarian pembuka dalam suatu sajian Kesenian Sandhur.
Tari Topeng Getak awalnya bernama Tari Klonoan. Tarian ini menggambarkan tokoh Prabu Bolodewo dalam lakon Topeng Dhalang Madura yang ditiru oleh masyarakat awam. Topeng Dhalang Madura sendiri yang berkembang di Kabupaten Sumenep pada awalnya digelar dikalangan kerator, namun pada proses berikutnya Topeng Dalang banyak ditonton oleh masyarakat secara terbuka. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kelompok atau perkumpulan Topeng Dalang menyebar disejumlah wilayah seperti Kecamatan Kalianget, Bantang-bantang, Dasuk, Ambunten dan lainnya.
Dalam penokohan Prabu Bolodewo, misalnya, dalam Topeng Dhalang bagi masyarakat merupakan tokoh yang amat sangat dibanggakan. Rasa bangga tersebut diungkapkan melalui ekspresi gerak yang tersusun menjadi tarian. Kata klonoan berasal dari kata kelana atau berkelana, yang bermakna Bolodewo berkelana. Tari Klonoan ini juga sebagai isyarat pembuka sajian Kesenian Sandhur.
Dalam perjalanannya, Tari Klonoan ini berubah nama menjadi Tari Topeng Getak. Perubahan nama ini terjadi sejak Tahun 1980, ketika Parso Adiyanto masih menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya jurusan Seni Tari. Pada saat tugas akhir, ia melakukan penelitian kesenian tradisi yang hidup di wilayahnya,.
Dari hasil penelitian diperoleh petunjuk bahwa Tari Klonoan tersebut gerak-geraknya dan peralihan tiap gerak selalu tergantung pada bunyi kendang yang berbunyi “Ge” dan “Tak”. Bunyi kendang itulah yang mengilhami penciptaan nama Topeng Getak saat itu. Sampai sekarang nama Klonoan tidak lagi digunakan dan berubah menjadi Topeng Getak.
Tari Topeng Getak dalam perjalanannya dari masa ke masa tetap menyatu beriringan dalam satu sajian Kesenian Sandhur, bahkan seolah-olah tidak lekang karena kepanasan dan tidak lapuk karena kehujanan. Tari Topeng Getak selalu digemari oleh masyarakat di Kabupaten Pamekasan dan bahkan berkembang ke daerah Sampang, Bangkalan dan Sumenep.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan telah menetapkan Tari Topeng Getak sebagai Tari Khas Unggulan Kabupaten Pamekasan. Upaya pelestarian melalui jalur pendidikan formal (sekolah) memang efektif dari sisi penari Topeng Getak, tapi dari sisi musikpengiring masih mengalami krisis seniman. Sekarang satu demi satu seniman musik pengiring Topeng Getak meninggal dunia. Upaya pengkaderan seniman alat musik tertentu masih bisa dijalankan, namun alat musik yang sangat dominan yaitu Sronen (terompet tradisional) sulit mengkondisikan regenerasinya, untuk itu diperlukan pencarian metoda transformasi permainan alat tiup sronen
Tulisan diatas menyalin dari : Lontar Madura http://www.lontarmadura.com/topeng-gethak-tari-pembuka-ludruk-sandur/#ixzz2nWR6Av7B
Harap mencatumkan link sumber aktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar